
Kalammedia.net – BEGINI anjuran puasa sunnah di bulan Syaban. Diketahui bahwa kadang kaum muslimin belum mengetahui amalan-amalan yang ada di bulan kedelapan dalam kalender hijriah ini.
Kemudian juga terkadang kaum Muslimin melampaui batas dengan melakukan suatu amalan yang sebenarnya tidak ada tuntunannya dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, termasuk di bulan Syaban.
Keutamaan Puasa di Bulan Syaban
Dilansir laman Rumaysho, dai muda asal Yogyakarta Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan bahwa salah satu amalan yang bisa dikerjakan dalam bulan Syaban adalah memperbanyak puasa. Ini sebagaimana dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Syaban.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR An-Nasa’i. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits di atas terdapat dalil mengenai dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai. Inilah amalan yang dicintai di sisi Allah.” (Lathoif Al Ma’arif, 235)
Banyak Berpuasa di Bulan Syaban
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa ketika Syaban dibanding bulan-bulan lainnya selain puasa wajib di bulan Ramadhan.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syaban.” (HR Bukhari nomor 1969 dan Muslim: 1156)
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan:
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Syaban. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya.” (HR Bukhari nomor 1970 dan Muslim: 1156)
Dalam lafazh Imam Muslim, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:
كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya. Namun beliau berpuasa hanya sedikit hari saja.” (HR Muslim nomor 1156)
Dari Ummu Salamah, beliau mengatakan:
أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنَ السَّنَةِ شَهْرًا تَامًّا إِلاَّ شَعْبَانَ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ.
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam setahun tidak berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Syaban, lalu dilanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR Abu Dawud dan An-Nasa’i. Syekh Al Albani mengatakan hadits ini shahih)
Rasulullah Tidak Puasa Satu Bulan Penuh pada Syaban
Apa yang dimaksud dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya (Kaana yashumu Syaban kullahu)?
Imam Asy-Syaukani mengatakan, “Riwayat-riwayat ini bisa dikompromikan dengan kita katakan bahwa yang dimaksud dengan kata ‘kullu’ (seluruhnya) di situ adalah kebanyakannya (mayoritasnya). Alasannya, sebagaimana dinukil oleh At-Tirmidzi dari Ibnul Mubarrok. Beliau mengatakan bahwa boleh dalam bahasa Arab disebut berpuasa pada kebanyakan hari dalam satu bulan dengan dikatakan berpuasa pada seluruh bulan.” (Nailul Author, 7/148)
Jadi yang dimaksud Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di seluruh hari bulan Syaban adalah berpuasa di mayoritas harinya.
Alasan Rasuullah Tidak Puasa Penuh di Bulan Syaban
Imam An-Nawawi rahimahullah menuturkan bahwa para ulama mengatakan, “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyempurnakan berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan agar tidak disangka puasa selain Ramadhan adalah wajib.” (Syarh Muslim, 4/161)
Di antara rahasia kenapa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak berpuasa di bulan Syaban adalah karena puasa Syaban adalah ibarat ibadah rawatib (ibadah sunnah yang mengiringi ibadah wajib).
Sebagaimana sholat rawatib adalah sholat yang memiliki keutamaan karena dia mengiringi sholat wajib, sebelum atau sesudahnya, demikianlah puasa Syaban.
Dikarenakan puasa di bulan Syaban sangat dekat dengan puasa Ramadhan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan. Dan puasa ini bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan. (Lihat Lathoif Al Ma’arif, Ibnu Rajab, 233)
Wallahu a’lam bisshawab.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di – muslim.okezone.com (han)