Kalammedia.net – JAMAAH haji Indonesia yang meninggal di Arab Saudi kembali bertambah. Sampai hari ini, Selasa (6/6/2023) pukul 15.15 waktu Arab Saudi, ada 21 jamaah meninggal dunia. Satu jemaah yang baru meninggal Samsul Adib Mohammad Djafr. Almarhum meninggal pada Senin 5 Juni pukul 06.45 waktu Arab Saudi di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Makkah.
Meniggalnya Samsul yang berasal dari kloter 6 embarkasi SUB (Surabaya), membuat daftar wafat jemaah haji asal embarkasi tersebut menjadi yang tertinggi. Total ada 8 jemaah asal embarkasi kota Pahlawan meninggal dunia. Selain Samsul, jemaah lainnya adalah Laupe Baco Cido juga meninggal pada Senin kemarin, Mustafa Husin Syatri dari Embarkasi Palembang, dan Winaryo Sukaryo pada Minggu.
“Dari evaluasi sampai sekarang sudah 21 wafat, ini tertinggi dalam 4 tahun terakhir, mudah-mudahan tidak semakin meningkat, dan akan kami upayakan semaksimal mungkin,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono saat Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/2023 M di YouTube Kemenko PMK.
Sedangkan untuk jemaah sakit, ada 47 orang yang menjalani rawat inap, 236 pasien rawat jalan. Dari jumlah tersebut pasien yang masih dirawat klinik kesehatan haji Indonesia itu (KKHI) 54 orang dan yang masih dirawat sampai saat ini ada 47 orang,” tuturnya.
Dante menjelaskan Kementerian kesehatan (Kemenkes) menyediakan panic button di hanphone seluruh jemaah haji Indonesia. Tombol pertolongan ini disediakan karena tingginya jumlah jemaah haji lansia pada tahun ini.
Faktor lainnya, tingginya suhu di arafah yang bisa mencapai 50 derajat. Hal ini dikhawatirkan berdampak pada kesehatan jemaah akibat suhu panas yang tinggi.
“Jadi ada 3 layer ketika panic button ditekan; pertama petugas keliling dalam area jemaah haji. Kedua, tenaga dokter yang melekat. Ketiga klinik satelit yang klita bangun integrasi, jadi begitu panic button ditekan maka tenaga kesehatan terdekat akan segera datang,” pungkas Dante.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di – haji.okezone.com (aky)
