
Kalammedia.net – TERUNGKAP 5 sunnah Nabi Muhammad yang terbukti secara sains. Sunnah adalah petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Menurut ulama hadits, sunnah adalah ucapan, perbuatan, persetujuan, hingga sifat fisik, dan akhlak Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sedangkan menurut ulama Ushul, sunnah adalah ucapan, perbuatan, dan persetujuan yang dinukil dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nah, berikut ini beberapa sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang terbukti secara sains.
1. Tidur miring kanan
Dari Al-Bara’ bin ‘Aazib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam akan tidur, beliau berbaring pada sisi kanan, lalu membaca doa:
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ
Allahumma aslamtu nafsii ilaik, wa fawwadh-tu amrii ilaik, wa wajjahtu wajhiya ilaik, wa alja’tu zhohrii ilaik, rogh-batan wa rohbatan ilaik, laa malja-a wa laa manjaa minka illa ilaik. Aamantu bikitaabikalladzi anzalta wa bi nabiyyikalladzi arsalta.
(Artinya: “Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, aku menyandarkan punggungku kepada-Mu, karena senang (mendapatkan rahmat-Mu) dan takut pada (siksaan-Mu, bila melakukan kesalahan). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) Nabi-Mu yang telah Engkau utus.” Apabila Engkau meninggal dunia (di waktu tidur), maka kamu akan meninggal dunia dengan memegang fitrah (agama Islam)).” (HR Bukhari nomor 6313 dan Muslim: 2710)
Dijelaskan dalam “Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah” karya Dr Nadiah Thayyarah, umat manusia dianjurkan tidur menyamping ke kanan. Ini adalah posisi yang paling benar karena paru-paru sebelah kiri lebih kecil dari yang kanan sehingga beban jantung lebih ringan.
2. Mencelupkan sayap lalat sebagai obat
Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِى شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ، ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ ، فَإِنَّ فِى إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالأُخْرَى شِفَاءً
Artinya: “Jika seekor lalat jatuh dalam minuman salah seorang di antara kalian, maka celupkanlah, lalu buanglah lalat tersebut karena di salah satu sayapnya terdapat racun dan sayap lainnya terdapat penawarnya.” (HR Bukhari nomor 3320)
Dilansir “Buku Pintar Sains dalam Alquran” karya Dr Nadiah Thayyarah, sunnah ini termasuk mukjizat medis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang harus dicatat oleh sejarah kedokteran dengan tinta emas. Empat belas abad silam, hadits ini telah menyebutkan adanya sumber penyakit dan faktor penyembuh pada dua sayap lalat.
3. Duduk ketika makan dan minum
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- زَجَرَ عَنِ الشُّرْبِ قَائِمًا
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sungguh melarang dari minum sambil berdiri.” (HR Muslim nomor 2024)
Adapun minum sambil berdiri dapat menyebabkan jatuhnya cairan secara tiba-tiba ke dalam lambung. Jika praktik ini terus dilakukan, maka seiring waktu akan menyebabkan gangguan pada lambung sehingga menyulitkan pencernaan.
4. Menutup mulut ketika bersin dan menguap
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ ، فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ : هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan tidak menyukai tasa’ub (menguap). Jika seseorang bersin maka ucapkanlah hamdalah, dan merupakan hak baginya terhadap setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit. Adapun menguap, itu dari setan. Maka hendaknya ia menahannya sebisa mungkin. Jika ia menguap sampai mengeluarkan suara ‘hah’ maka setan pun tertawa.” (HR Bukhari nomor 6223 dan Muslim: 2994)
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فِيهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ
“Jika kalian menguap maka tutuplah mulutnya dengan tangannya. Karena setan akan masuk.”
Dalam lafadz yang lain:
إِذَا تَثَاوَبَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلْيَكْظِمْ مَا اسْتَطَاعَ
“Jika kalian menguap dalam sholat maka tahanlah sebisa mungkin.” (HR Muslim nomor 2995)
Seperti batuk, bersin juga menyemprotkan banyak partikel dari mulut yang mengandung kuman. Kuman tersebut dapat menularkan penyakit ke orang terdekat.
Maka itu, seseorang yang bersin harus menutup mulut dan hidungnya dengan sapu tangan atau pakaiannya untuk mencegah partikel kuman tersebut mengenai orang-orang di sekitarnya.
Sementara menguap berarti menghirup udara dalam-dalam melalui mulut. Apabila mulut tetap terbuka saat menguap, maka udara yang masuk ke tubuh akan terkontaminasi berbagai jenis bakteri dan debu.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menganjurkan agar menahan keinginan menguap sebisa mungkin, atau menutup mulut dengan telapak tangan kanan atau dengan punggung telapak tangan kiri.
5. Bersiwak
Bersiwak hukumnya sunnah (dianjurkan) pada setiap saat, sebagaimana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
“Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah.” (Shahih, HR An-Nasa’i, Ahmad, dan lain-lain)
Itulah penjelasan mengenai 5 sunnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang terbukti secara sains.
Wallahu a’lam bisshawab
Sumber : muslim.okeozone.com (han)