
Kalammedia.net – ARAB SAUDI Hingga hari ke-47 pelayanan haji 2023, tercatat sudah 523 jamaah haji meninggal sampai Minggu (9/7) pukul 11.00 Waktu Arab Saudi. Dari jumlah tersebut sebagian besar jamaah yang meninggal adalah lansia dengan standar 65 tahun ke atas.
Data dari sistem informasi komputerisasi haji terpadu (Siskohat) memperlihatkan jumlah jamaah haji lansia yang meninggal di atas 350 jemaah. Jumlah ini mengacu ke standar lansia yang ditentukan Kementrian Agama (Kemenag) bahwa batas minimal lansia adalah 65 tahun.
Embarkasi Surabaya menjadi penyumbang banyak jamaah meninggal, dengan 111 jamaah. Diikuti SOC 83 jamaah, JKS (56) JKG (50), BTH (34) dan UPG (33). Sedangkan sisanya LOP (19), PDG (22), BDJ (9), BPN (13), KJT (21), KNO (29), PLM (24), BTJ (8), ditambah jamaah haji khusus.
Terkait kondisi tersebut Koordinator Pengendali Teknis Pelayanan Haji Lansia 2023, Hasan Basri Sagala (HBS) meminta agar pelayanan terhadap lansia pascapuncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tidak boleh mengendur.
“Jangan kita lengah dan lupa karena merasa puncak haji sudah selesai. Masih banyak tantangan yang akan diadapi. Misalnya, pendorongan gelombang kedua dari Makkah ke Madinah,” kata Hasan Sagala, Sabtu (9/7).
Kualitas pelayanan terhadap jamaah harus sama dengan pelayanan di Makkah. “Ini adalah perintah menteri yang disampaikan kepada seluruh petugas PPIH,” tandasnya.
Terkait Kendala pelayanan terhadap jemaah lansia tahun ini, Hasan Sagala yang juga Tenaga Ahli Kemenag RI, tidak memungkiri perlu pembembenahan di bidang akomodasi dan konsumsi.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di – haji.okezone.com (qlh)