Maulid Nabi dan Kisah Penduduk Madinah Bergembira Hadirnya Rasulullah

Avatar
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. (Foto: mui.or.id)

Kalammedia.net – MAULID Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam akan diperingati kaum Muslimin, tepatnya pada 28 September 2023. Banyak hal bisa diambil pelajaran dari peristiwa lahirnya Rasulullah, seperti dalam kisah penduduk Kota Madinah ini.

Bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam merupakan sikap yang baik. Para guru dan ulama pun memberikan wadah kepada umat Islam berupa acara Maulid Nabi.

Dalam acara Maulid Nabi, umat Islam melantunkan sholawat dan puji-pujian kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Sungguh ini suatu acara yang sangat indah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

“Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan’.” (QS Yunus: 58) 

Menurut Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu, pakar tafsir kenamaan dari kalangan sahabat, maksud dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat tersebut adalah sosok Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.

Jadi, bergembira akan kelahiran sosok Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang menjadi rahmat bagi semesta alam boleh dilakukan umat manusia.

Dikisahkan bahwa pada hari-hari mendekati kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, banyak penduduk Madinah setiap hari keluar bersama dari rumahnya dan menunggu beliau ketika hijrah dari Makkah.

Mereka keluar rumah setelah waktu subuh sampai tengah hari. Jika tidak ada tanda-tanda kemunculan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, maka mereka kembali pulang ke rumah masing-masing. Hal itu dilakukan beberapa hari.

Sampai akhirnya suatu hari Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dan Abu Bakar Radhiyallahu anhu sampai di Madinah pada siang hari. Ini ketika para penduduk sudah kembali ke rumah masing-masing. 

Saat itu yang pertama melihat kedatangan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam justru seorang laki-laki Yahudi yang biasa melihat para kaum Anshor setiap hari menunggu kedatangan Rasulullah.

Saat ia naik ke atas loteng rumahnya untuk suatu keperluan, lantas ia berteriak, “Wahai Bani Qailah, ini pemimpin kalian, sungguh telah datang.”

Akhirnya ada sekira 500 kaum Anshor yang menyambut kedatangan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Saat itu penduduk Madinah bersama-sama keluar rumah, sampai para gadis naik ke atap rumah seraya bertanya satu sama lain, “Yang manakah Rasulullah? Yang manakah Rasulullah?”

Saking gemparnya penduduk Madinah saat itu, Anas bin Malik sampai berkata, “Aku tidak pernah melihat pemandangan Madinah segempar hari kedatangan Rasulullah dan hari wafatnya Rasulullah.”

Demikian disarikan dari buku “Bahagia Mencintai Rasulullah (M Saifuddin Masykuri)”, sebagaimana dilansir laman Lirboyo

Wallahu a’lam bisshawab

Artiekel ini sebelumnya telah tayang di – muslim.okezone.com (han)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *