
Kalammedia.net – JAKARTA , Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin mendorong para santri milenial untuk memiliki kemampuan beradaptasi dalam ekonomi digital serta berdakwah secara moderat dengan mengutamakan persatuan bangsa.
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf Amin saat memperingati Hari Santri Nasional 2022 dan Hari Sumpah Pemuda yang mengangkat tema ‘Santri Digital Untuk Indonesia Bangkit’ di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Jumat (28/10/2022).
“Saya menghadiri acara hari santri memfokuskan pada santri digital ke Indonesia Bangkit yang diinisiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif. Di tempat pesantren ini untuk mendorong santri supaya mereka memiliki kemampuan di bidang digitalisasi karena kita memang tidak mungkin menghindar bahkan bukan hanya masalah ekonomi digital tapi juga semua hal sekarang itu sudah dijadikan secara digital,” ujar Ma’ruf Amin.
Hari Santri disebut Ma’ruf Amin juga menjadi kunci agar para santri dapat memerangi berita bohong yang dapat memicu konflik dan perpecahan bangsa.
“Jadi saya ingin mendorong santri kalau dulu berjihad melawan musuh sekarang berjihad melalui ekonomi digital dan juga konten-konten kreatif lainnya yang sifatnya digital termasuk juga memerangi berita-berita yang disinformasi hoaks dan juga yang sifatnya bisa memicu terjadinya konflik dan lain-lain,” tutur Wapres.
Ma’ruf mengungkapkan meskipun sudah disatukan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 1928 lalu maupun Hari Kemerdekaan pada 1945, ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan antar sesama anak bangsa dalam menghadapi tantangan ke depannya.
“Di bidang toleransi walaupun memang ada riak ada juga, itu kita selalu surprise, satu bisa melewati saat-saat kritis itu. Memang sekarang seperti itu ya juga isu-isu global, karena itu ya. Walaupun kita yakin bahwa kita memiliki budaya gotong-royong, punya kesepakatan nasional kita konsensus nasional. Semua yang di luar negeri dianggap itu model-model yang sudah kita miliki tapi kita juga tetap kita waspada,” lanjut Ma’ruf Amin.
Ma’ruf Amin mengungkapkan pemerintah terus melakukan antisipasi terhadap pengaruh paham radikalisasi yang diakibatkan pengaruh digital.
“Saya kira kita pasti bisa menghadapi itu. Semuanya sudah kita siapkan di bidang agama. Kita udah punya forum kerukunan umat beragama, di bidang digitalisasi saya kira pak menteri kreatif sudah menyiapkan sampai ke pesantren pesantren. Juga Menkominfo saya kira itu,” pungkas Ma’ruf Amin.
Sumber : edukasi.okezone.com (bul)