
PARIGI MOUTONG, Kalammedia.net – Mewakili Bupati Parigi Moutong H. Erwin Burase, Plt. Asisten II, Mohamad Aflianto, bersama OPD terkait mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Ruang Rapat Bupati, Senin, 27 Oktober 2025.
Rakor yang digelar bersamaan dengan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dan Program Tiga Juta Rumah ini dihadiri secara langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, serta seluruh pemangku kepentingan baik secara virtual maupun tatap muka.
Dalam paparannya, Mendagri menekankan perlunya pengendalian harga komoditas di daerah yang inflasinya berada di atas rata-rata nasional. “Langkah cepat sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Dua aspek utama yang harus diperhatikan adalah kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi,” ujar Mendagri.
Ia menegaskan, pemerintah pusat siap turun tangan jika daerah tidak mampu mengendalikan harga secara optimal. Pemerintah daerah diminta menelusuri praktik-praktik penimbunan yang menyebabkan lonjakan harga, karena hal tersebut termasuk tindak pidana.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan antara lain cabai merah (235 kabupaten/kota), telur ayam ras (229 daerah), dan daging ayam ras (190 daerah). Sementara harga beras relatif terkendali. Mendagri meminta pemda untuk segera berkoordinasi dengan distributor, Kadin, dan asosiasi pengusaha guna menekan inflasi.
Plt. Asisten II menambahkan, pemerintah daerah dapat memanfaatkan belanja tak terduga (BTT) untuk subsidi transportasi bahan pangan dari daerah surplus, serta menggalakkan gerakan tanam pangan untuk komoditas yang mudah diproduksi. Strategi operasional pengendalian inflasi dibagi menjadi jangka pendek dan menengah/panjang.
- Jangka pendek (SOS): koordinasi dengan pelaku usaha, optimalisasi manajemen produksi, dan membangun jejaring komunikasi efektif antara pemerintah pusat dan daerah.
- Jangka menengah/panjang: pembentukan sentra produksi, kemitraan industri, dukungan teknologi budidaya, pembangunan kawasan sentra, serta kebijakan tata kelola industri.
Rakor turut dihadiri sejumlah pembicara dan pejabat antara lain Menteri Koperasi Ferry Julianto, Dirjen Perumahan dan Kawasan Permukiman Imran, Deputi Bapanas bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto, Plt. Deputi II Bidang Perekonomian dan Pangan KSP Edy Priyono, serta Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Investasi Pertanian Suwandi, Sekda, dan jajaran Bappeda.
Rakor ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar-pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas harga, meningkatkan produksi pangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.






